Grebeg Suro di Kabupaten Ponorogo telah terkenal dari sabang sampai merauke.
Pada grebek suro di kabupaten Ponorogo ada beberapa rangkaian kegiatan yang dilaksanakan oleh Pemkab setempat.
Seni dan tradisi yang ditampilkan meliputi Festival Reog Nasional, Pawai
Lintas Sejarah dan Kirab Pusaka, dan Larungan Risalah Doa di Telaga
Ngebel.
Grebeg suro merupakan acara tahunan yang dirayakan setiap tanggal 1
Muharram (1 Suro pada tahun Jawa). Acara ini merupakan kegiatan awal
dalam menyongsong Tahun Kunjungan Wisata Jawa Timur setiap tahun
Rangkaian Grebeg Suro di antaranya, prosesi penyerahan pusaka ke makam
bupati pertama Ponorogo Prabu Batoro Katong. Kemudian disusul pawai ratusan orang menuju
pusat kota dengan menunggang bendi dan kuda yang dihiasi. Berikutnya
akan ada Festival Reog Nasional di alun-alun kota. Saat itu puluhan grup
reyog di Jawa Timur bahkan dari Kutai Kartanagara, Jawa Tengah,
Balikpapan, Jakarta dan Lampung akan turut tampil memeriahkan acara meriah ini.
Tata cara pelaksanaannya dimulai dengan Festival Reog Nasional yang
dilaksanakan selama 4 hari dengan jumlah peserta 51 grup dengan 21 grup
dari Ponorogo dan 30 grup dari Luar Ponorogo. Dari keseluruhan peserta
diambil 10 besar group Reog terbaik dan 10 besar pembina terbaik. Sehari
sebelum 1 Suro diadakan Pawai Lintas Sejarah dan Kirab Pusaka dari kota
lama ke kota tengah untuk mengenang perpindahan pusat pemerintahan
Kabupaten Ponorogo dari kota lama ke kota tengah. Malam 1 Suro diadakan
penutupan Festival Reog Nasional dan pengumuman lomba, dan tepat tanggal
1 Suro diadakan Larungan Risalah Doa di Telaga Ngebel. Nilai-nilai
kearifan lokal yang terkandung meliputi nilai simbolik, nilai tanggung
jawab, nilai keindahan, nilai moral, nilai hiburan, nilai budaya, nilai
sosial, nilai ekonomi, nilai apresiasi, dan nilai religius
1. FESTIVAL REOG NASIONAL
2. KIRAB PUSAKA
3. MALAM 1 SURO
4. LARUNG SESAJI DI TELAGA NGEBEL